Gengsiitu suatu usaha baik berupa keinginan, penampilan, gaya, sikap, dalam rangka menyembunyikan satu sisi atau hal lain dari pengetahuan oleh orang lain. Gengsi sangat identik dengan malu. Sikap gengsi biasa dibela dengan kata malu. Gengsi itu penting? Defenisi gengsi menurut kamus dalam kehidupanku, Sesuatu yang ingin dilakukan tapi tidak tersalurkan karena ada beberapa faktor tersendiri yang lebih ke egoisan diri sendiri. kebanyak gengsi terbesar ada di hati cewe. Misalnya "pengen menyapa seseorang tapi gengi, karena takut dikira minta perhatian lah, dikejar-kejarlah, harusnya kan cowok yang nyapa duluan". Banyak orang melakukan tindakan seperti KODE yang biasa ditulis di twitter agar dapat membuat dia PEKA. Cara mengatasi dari gangsi ini sebenarnya memang susah kalau kita tidak gengsi,tapi ada juga orang frontal atau langsung straight to the point aja. beberapa cowok capek banget sama cewe yang memberikan kode yang tidak jelas, salah satu penyebab putus juga karena masalah ini "memberikan kode terlalu banyak". Gengsi itu perlu, tapi cuma untuk beberapa saat dan sewajarnya saja. Dan gengsi sangat tidak bermanfaat, gengsi membuat kita tampak menjadi pribadi yang sombong dan kurang dewasa dalam bersikap. Maka dari itu tinggalkan budaya gengsi dan biasakan diri untuk rendah hati. Manusia ingin dihargai, ini baik. tapi kita sering kebablasan, kkta haus akan kebanggan diri yang tidak ada habis-habisnya. Diri kita ingin selalu menang dari orang lain, ingin selalu dihormati, ingin dilayani. Kita ingin melindungi diri kita agar tidak disinggung orang lain, agar tidak direndahkan atau dihina orang lain. Penyakit hati ini memang tidak mudah untuk ditindas. Gengsi akan terus ada selama kita tidak menyadarkan diri sendiri dengan observasi bahwa manusia itu sama. Diciptakan dengan kulit yang bersih dan sewaktu-waktu bisa kotor oleh tanah, juga diciptakan dengan rasa malu. Jadi tak ada alasan buat kita untuk gengsi melakukan hal yang baik meskipun banyak yang berada di luar kebiasaan manusia. Pendorong dari gengsi adalah gencarnya iklan dan promosi yang menempatkan gengsi sebagai bagian utama. Akibatnya, masyarakat yang sudah memiliki potensi untuk mementingkan gengsi. JAIM Jika dijabarkan jaim yaitu Jaga Image, mungkin secara tidak langsung pretend to be someone else demi menjaga kebaikan kalian sendiri agar tidak ketahuan aib nya. Jaim seperti memprotect sifat yang disturbing. Contohnya seperti "jika kalau sifat kita yang super cerewet tetapi didepan seorang idaman kita terlihat anggun. tetapi akan lebih baik jika kita se-natural mungkin. Dalam arti luas jaim yaitu menjaga status, menjaga reputasi, menjaga kelakuanm atau menjaga penampilan yang sebenarnya dengan mengharapkan orang lain menganggap subjek sebagai seseorang yang memiliki pribadi yang tenang dan berwibawa. Mau tidak mau dan suka tidak suka, Jaim seperti sudah menjadi suatu keharusan. Namun Jaim ada bahayanya juga. Banyak orang tertipu oleh kesan pertama. Yang paling penting tentunya adalah jika kita terkesan pada seseorang karena penampilannya maka kita harus mencari tahu apakah kesan yang ditampilkan sesuai dengan kenyataannya. Makaseumur hidup kita sibuk melindungi harga diri kita.Kenapa orang bangga kalau punya barang mewah? Kenapa orang malu kalau tak punya? Hanya karena orang ingin merasa diri lebih baik daripada orang lain. Padahal kita pasti nggak lebih baik karena kaya. Gengsi adalah 'kehormatan dan pengaruh yang diperoleh karena perbuatan besar'. Ingat karena sebuah perbuatan besar. bukan barang/kepemilikan yang besar "besar". Tadi pagi baru aku menyadari perbedaan yang hakiki antara 'Gengsi' dan 'Malu' secara detil. Itu ku ketahui dari dosen Hukum kebendaan dan kewarisan Islam ku!! Malu itu adalah perasaan yang ada pada diri manusia saat dia melakukan sesuatu yang salah dan memang bener2 salah. Misalnya Seseorang itu 'malu' kalo dia datang telat kekampus ato skul. Contoh lain ialah seseorang merasa 'malu' kalo dia melakukan sesuatu yang buruk bohong misalnya, lalu ketahuan. Intinya rasa malu pada manusia itu adalah sesuatu yang dengan rasa gengsi. Gengsi itu dapat dikatakan seuatu rasa yang tidak pada tempatnya~~sejenis dengan persaan malu juga, bedanya rasa gengsi ini bersifat 'negatif' dan seharusnya dihilangkan dari setiap pribadi manusia. Contohnya seorang mahasiswa yang merasa gengsi dengan hape yang ia miliki ternyata lebih murah atw lebih tidak canggih dari hape temannya. Seharusnya mahasiswa itu menyadari bahwa malu/gengsi yang ada pada dirinya itu tidak pada tempatnya dan tidak bermafaat! So, berusahalah menghilangkan rasa gengsi yang berlebihan pada diri kita secara berangsur-angsur. Aku juga sedang berusaha menghilangkan gengsi yang berlebihan pada diri aku!!Aku sedang berusaha menghilangkan rasa gengsi ku!! Aku dulu sempat mersa gengsi jalan kaki kekampus sedangkan kalo ngeliayd temen2 ku yang lain semaunya pada berkendaraan. Tapi itu duluuu... aku sudah menyadari bahwa gengsi seperti itu salah!

Intinyarasa malu pada manusia itu adalah sesuatu yang positif. Berbeda dengan rasa gengsi. Gengsi itu dapat dikatakan seuatu rasa yang tidak pada tempatnya~~sejenis dengan persaan malu juga, bedanya rasa gengsi ini bersifat 'negatif' dan seharusnya dihilangkan dari setiap pribadi manusia.

SETELAH Kaisar Jepang Tenno Heika Hirohito pada 15 Agustus 1945 menyatakan menyerah dalam Perang Dunia II pasca pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki, pada 16 Agustus 1945 pagi Laksamana Takijiro Ohnishi melakukan harakiri bunuh diri dengan menusuk perut sendiri memakai belati. Laksamana yang satu ini adalah penggagas satuan pesawat tempur Kamikaze yang penerbangnya berani menerjunkan pesawatnya ke kapal-kapal perang Amerika Serikat AS dan berhasil menenggelamkan puluhan kapal AS serta membunuh ribuan serdadu dan pelaut AS. Dia pula yang merancang penyerangan Pearl Harbour, Hawaii, pada 1942 dan membunuh ribuan tentara Negeri Paman Sam tersebut, termasuk para jenderalnya yang sedang tidur nyenyak. Buat Ohnishi, Jepang harus dan bisa memenangi perang. Tidak ada kalah dalam kamusnya. Karena itu ia memilih berharakiri ketika ternyata Kaisar menyerah kalah seraya sebelum mati ia menulis pesan minta maaf kepada para Kamikaze yang telah rela mengorbankan nyawanya dan keluarga mereka yang berduka demi bangsa. Tapi bukan hanya Laksamana Ohnishi yang berharakiri. Bersamaan dengan harakiri Ohnishi, puluhan orang, sipil dan militer, mendatangi halaman istana Tenno Heika, bukan untuk berdemo menuntut kenaikan UMP, melainkan untuk berharakiri massal sebagai pernyataan malu dan menolak menyerah kepada Sekutu. Tradisi seppuku bunuh diri demi menjunjung kehormatan berakar dari tradisi bushido dari para samurai pendekar Jepang pembela setia para shogun/rajaraja kecil. Dalam semangat bushido, kerja keras dan berjuang sampai titik darah terakhir demi shogun adalah mutlak, tidak bisa ditawar-tawar lagi. Samurai yang kalah lebih baik bunuh diri daripada menyerah. Karena samurai bersenjata pedang pedangnya disebut samurai juga dan belati, metode seppuku-nya adalah harakiri. Tapi para penerbang melakukan kamikaze, sedangkan serdadu-serdadu yang sudah terpojok oleh tentara musuh terjun ke jurang. Semuanya untuk melakukan zaman sekarang, walaupun sudah makin jarang, seppuku masih dilakukan beberapa orang, seperti business man yang hampir bangkrut atau siswa yang gagal masuk perguruan tinggi favorit untuk memenuhi keinginan ibunya. Metodenya bisa macam-macam, termasuk meloncat dari apartemen atau menabrakkan diri ke kereta api. Di Indonesia, ada juga korban ketabrak kereta api atau meloncat dari apartemen atau minum racun serangga yang niatnya bunuh diri, tetapi motivasinya bukan karena malu, melainkan karena gengsi atau frustrasi. Seorang pelajar SD kelas VI bunuh diri karena tidak dibelikan motor oleh orang tuanya, padahal semua teman-temannya punya motor. Caleg DPR bunuh diri karena tidak terpilih, sementara duitnya yang keluar sudah miliaran rupiah. Ada lagi yang bunuh diri karena pacarnya kawin sama orang lain. Semuanya karena gengsi nggak punya motor, gengsi dan frustrasi nggak jadi anggota DPR, atau frustrasi karena gagal cinta. Pokoknya tidak ada bunuh diri karena tidak mau menanggung malu karena gagal berprestasi. Karena itu bunuh-bunuh diri di Indonesia, yang makin sering terjadi, tidak sama dengan seppuku orang Jepang. Berbeda dari orang Jepang yang malu kalau tidak berprestasi, banyak orang Indonesia yang lebih mengutamakan gengsi daripada prestasi. Dulu orang ingin sekali mempunyai gelar kebangsawanan sehingga pada tahun 1980-an masih ada pengusaha kaya, kebetulan bukan orang Jawa, tetapi sudah jelas sukses dan berprestasi yang masih ikhlas menyumbang dana besar untuk memperoleh gelar kebangsawanan tingkat tinggi dari salah satu “kerajaan” Jawa yang masih eksis sampai sekarang. Tapi sekarang, ketika gelar kebangsawanan mulai redup gengsinya, orang beralih pada gelar akademis. Para pejabat di daerah maupun di pusat, yang legislatif maupun yang eksekutif, berlomba-lomba mencari gelar S-2 atau S-3, bahkan ada juga yang baru mulai dengan S-1-nya. Maka ada jenderal yang gelar akademisnya berderet-deret doktor, Ir, SE, SH, MBA, MM. Padahal, pangkat jenderal itu sendiri sudah merupakan prestasi, tetapi kurang gengsi kalau belum memakai gelar akademis. Sebenarnya tidak masalah sepanjang gelar-gelar itu dicapai melalui proses yang wajar. Tapi bagaimana mungkin mencapai 5–6 gelar sekaligus? Setiap gelar S-1 yang dicapai secara normal makan waktu 4 tahunan, S-2 minimal 2 tahun, dan doktor minimal 4 tahun. Berapa waktu yangdiperlukanuntukmencapai beberapa gelar? Itu pun sambil tetap menjalani kariernya sampai jadi jenderal. Rasanya tidak mungkin, kecuali kalau gelar-gelar itu diperoleh dari “membeli”. Sebaliknya yang sudah profesor, ketika menduduki jabatan tertentu, masih merasa perlu korupsi untuk membeli mobilmobil mewah, demi gengsi. Ujung-ujungnya profesor ini harus berurusan dengan KPK. Memang, masalah gengsi di Indonesia luar biasa. Misalnya, jangan coba-coba mengusik gengsi keluarga di kalangan etnik tertentu di Indonesia, akibatnya bisa fatal. Si penghina martabat keluarga bisa dibunuh, sesuai dengan aturan adat yang berlaku di etnik itu. Kerusuhan pasca pilkada disebabkan pihak calon yang kalah tidak terima calonnya kalah. Gengsi lagi! Di lingkungan selebritas juga sama. Ketika seorang artis membelikan mobil supermewah untuk ibunya, tidak lama kemudian artis lain membelikan mobil superduper mewah untuk pacarnya. Maka menjelang Tahun Baru 2014, marilah kita ubah mindset bangsa kita prestasi nomor satu, bukan gengsi! Gengsi akan datang dengan sendirinya kalau seseorang sudah menunjukkan prestasinya. Demikian juga halnya dengan bangsa kalau bangsa kita sudah berprestasi, otomatis gengsinya akannaik. Kita contohlah bangsa Jepang yang ngomong bahasa Inggris pun nggak becus, tetapi sekarang jadi salah satu bangsa yang paling bergengsi! Selamat Tahun Baru 2014. SARLITO WIRAWAN SARWONO Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesianfl

MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia, gengsi bisa juga diartikan sebagai kehormatan dan pengaruh, harga diri, dan juga martabat. Rasa gengsi yang timbul pada seseorang, biasanya diakibatkan oleh rasa ketidakpercayaan diri, juga rasa malu untuk mengakui kelemahan diri sendiri.

Sifat gengsi & aib merupakan dua kata yg sering ditemui dlm kehidupan sosial yg mana kata gengsi terkesan memiliki arti sebuah keangkuhan & kata aib merupakan sifat yg biasanya bermakna merendah semoga selalu beradab & sopan. Sifat aib merupakan ciri khas sopan santun dr orang beriman, alasannya dlm agama islam malu yaitu potongan dr akidah. Rasa malu merupakan sifat yg mesti dimiliki & dijaga lantaran itu merupakan fitrah sekaligus salah satu adab mulia Dan berikut ini yakni puisi bijak dgn judul puisi gengsi & aib, bagaimana kata-kata malu & gengsi dlm bait puisi bijak islami yg dipublikasikan wargamasyarakat, selengkapnya disimak saja dibawah ini. GENGSI DAN MALU Oleh Ryan Anggapraja Duhai Ruh, bolehkah gue mengajukan pertanyaan?apa perbedaan gengsi & maluadakah ia menempel di hatikuataukah sudah menjelma menjadi aku? Ruhku menjawab dgn syahduwahai diri, bahwasanya itu mirip samanamun berbeda, jikalau kamu-sekalian melihat dgn ilmuapa perbedaan gengsi & aib itu Ruhku pun menjelasakan apa itu gengsibergotong-royong gengsi’ datang dr syaitanmembohongi dirimu dgn alasan enggansemoga kamu-sekalian & ia tak bertemandengan argumentasi tak selevel dlm kehidupan. Sedangkan, aib yakni cintatidaklah ia timbul kecuali kau-sekalian Berimanaib, bila ananda ingkar kepada Tuhanmalu, kalau ananda durhaka pada orang bau tanahmalu, jika kamu-sekalian tak pernah duduk dimajlis ilmu. Begitulah wahai dirijangan kamu-sekalian salah lagi menafsirkan malusering kudengar masalah iniberkatalah kamu, malu gue jikalau berteman dgn beliau’padahal itu hanyalah gengsi, & gengsi bukanlah malu. Bumi Parahyangan, 6 Agustus 2021, PM Note Malu ialah sifat baik. Rasulullah Shallahu alaihi wassalam bersabda, “Sifat malu tidaklah menghadirkan kecuali kebaikan “.HR. Bukhari.
Malutapi Mau, 5 Tanda Kamu Suka Dia tapi Terhalang Gengsi. Tidak semua orang memiliki keberanian untuk mengutarakan isi hatinya kepada orang yang disukai. Ada beberapa penyebabnya, seperti malu, takut ditolak, dan terlalu gengsi sehingga lebih memilih untuk memendam perasaan itu.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID pI0ZlAh8QPcetqY26qw5f1uzFBYNqr9cvuQoqjBnOlA3t9jGeuVPTw==
RenAlEzhaben - Malu adalah sikap merendahkan diri sendiri akibat suatu perbuatan yang diperbuat. - Gengsi adalah sikap berusaha untuk menyamakan keadaan demi demi menghindari sifat malu. Malu terdiri dari 4 huruf yaitu M-A-L-U sedangkan. gengsi terdiri dari 6 huruf yaitu G-E-N-G-S-I.
Gengsi adalah salah satu sifat buruk yang memang sulit sekali untuk ditangani. Kerap kali adanya rasa gengsi akan bisa menjadikan seseorang lebih sombong, arogan bahkan hingga tak disukai oleh banyak orang. Gengsi juga bisa ada pada diri seseorang dan bisa saja terjadi karena dipengaruhi oleh sifat bawaan dari lahir akibat pola asuh orang tua atau memang disebabkan oleh lingkungan dimana ia berada sehari-hari. Memiliki rasa gengsi kerap dianggap sebagai bentuk meningkatkan harga diri serta status sosial. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari adanya sifat gengsi tak hanya merugikan diri sendiri melainkan juga bisa merugikan orang lain. Orang yang memiliki rasa gengsi akan sulit untuk berbaur dengan orang lain karena di dalam dirinya sudah memiliki standar pribadi yang ditunjukkan oleh suatu sikap. Jika kalian berpikir gengsi bisa menaikkan harga diri, maka hal itu salah. Justru sikap itulah yang bisa membuat orang lain jadi tidak menghargai dirimu. Oleh karena itu, lebih baik memiliki sikap rendah hati, sehingga kita bisa bergaul dengan siapa saja. Hidup dengan gengsi juga sangat merepotkan bahkan hingga merugikan. Nah, untuk lebih jelas tentang semua hal yang berhubungan dengan gengsi. Kalian bisa membaca ulasan yang ada di dalam artikel ini, Grameds Alasan Kenapa Gengsi Begitu Merugikan1. Pengembangan Diri Akan Terasa Begitu Sulit Dilakukan2. Sulit Menghargai Akan Setiap Proses Yang Ada3. Memiliki Pemikiran Dangkal4. Sangat Menyiksa Diri5. Haus Akan PengakuanCiri Orang yang Lebih Mementingkan Rasa Gengsi1. Tidak Peduli dengan Orang yang Lebih Muda2. Tidak Memiliki Hormat Kepada Mereka yang Berkedudukan Rendah3. Memiliki Keinginan Tampil Sempurna Hingga Enggan Berbuat Baik4. Selalu Anti Terlihat Gagal5. Enggan Mengakui Adanya KesalahanTips Mudah Mengatasi Gengsi yang Berlebihan1. Tetap Menjadi Diri Sendiri2. Berhenti Membandingkan Diri Dengan Orang Lain3. Hindari Sikap Keras Kepala4. Tak Ragu Mengucapkan Terimakasih dan Maaf Alasan Kenapa Gengsi Begitu Merugikan Seperti yang dijelaskan sebelumnya jika gengsi adalah suatu sifat yang merugikan bahkan terbilang merepotkan. Alih-alih untuk menaikkan harga diri malah berakibat menjadi dibenci banyak orang. Nah, mungkin kalian belum tahu apa saja alasan sifat gengsi bisa begitu merugikan? Berikut adalah penjelasan selengkapnya. 1. Pengembangan Diri Akan Terasa Begitu Sulit Dilakukan Alasan pertama sifat gengsi bisa memberikan kerugian besar terhadap diri sendiri adalah karena ketika kalian memiliki sifat gengsi akan menyebabkan kesulitan dalam proses pengembangan diri. Hal ini tak lain karena gengsi akan membentuk pola pikir bahwa diri kalian sendiri sudah memiliki kepintaran di atas segalanya, sehingga tak lagi memerlukan yang namanya pembelajaran baru dalam hal apapun. Selain itu, kalian juga akan memiliki pemikiran bahwa apa yang sudah didapatkan memang lebih besar dibandingkan milik orang lain. Hal ini akan menjadikan kalian tak mau mengembangkan diri akan hal baru. Padahal sebenarnya kalian masih bisa memiliki kesempatan untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. Namun, karena sifat gengsi tersebut menjadikan diri kalian lebih susah dalam proses pengembangan diri. 2. Sulit Menghargai Akan Setiap Proses Yang Ada Ketika kalian memiliki sifat gengsi dalam kehidupan, maka secara tak langsung kalian tak akan bisa menjalani proses yang sedang terjadi dengan begitu nikmat. Bahkan, kalian akan merasa begitu tersiksa dalam melakukan setiap proses yang ada. Hal tersebut tak lain karena kalian memiliki pola pikir bahwa apa yang sedang kalian lakukan saat ini bukanlah suatu hal yang terbaik bagi diri kalian. Tak hanya itu saja, pasalnya sifat gengsi akan menjadikan kalian merasa bisa mendapatkan sesuatu yang lebih daripada menjalankan proses yang sedang dijalani saat ini. Ketika hal tersebut terjadi, maka bukan lagi rasa nikmat dalam menjalani proses melahirkan keterpaksaan dalam berkompromi dengan keadaan hanya karena adanya sifat gengsi dalam diri kalian. Namun, jika kalian memutuskan untuk menurunkan standar hidup yang ada saat ini serta bisa menikmati proses yang sedang dijalani, maka kemungkinan besar kalian akan mampu untuk bisa lebih menghargai hal tersebut sebagai suatu bagian hidup untuk menjadi lebih di kehidupan yang akan datang. Selain itu, kalian juga harus sadar jika semua dalam hidup ini membutuhkan proses. 3. Memiliki Pemikiran Dangkal Adanya rasa gengsi dalam kehidupan kalian juga akan berpengaruh terhadap pola pikir pribadi. Pasalnya, sifat gengsi bisa menjadikan kalian menjadi seseorang yang tak realistis dan selalu beranggapan bahwa standar terbaik adalah sesuai dengan apa yang sedang kalian pikirkan. Hal tersebut menjadikan kalian akan selalu tak akan bisa bekerja sama serta membangun relasi yang baik dengan banyak orang sekaligus. Padahal belum tentu jika apa yang kalian pikirkan adalah yang terbaik untuk orang lain. Oleh karena itu, penting sekali untuk kalian agar menjadi pribadi dengan pola pikir terbuka agar bisa menjauhi adanya sikap gengsi dalam kehidupan ini. 4. Sangat Menyiksa Diri Dalam kehidupan ini, ada banyak sekali hal yang begitu sederhana serta mampu memberikan kebahagiaan jika kalian tak memelihara rasa gengsi. Hidup ini tak begitu sulit, tetapi rasa gengsi yang membuat semuanya menjadi sulit. Hidup tak mahal, tetapi rasa gengsi yang menjadikan semua terlihat mahal. Percaya atau tidak sebenarnya rasa gengsi yang tertanam dalam kehidupanmu akan bisa menaikkan dirimu sendiri dari dalam. Bahkan, mungkin tanpa kalian sadari jika selama perjalanan hidup ini sudah menyepelekan hal baik hanya karena rasa gengsi semata. Jika sudah begini, maka yang akan dirugikan adalah diri sendiri. Kalian akan selalu mempersulit diri sendiri dengan standar hidup yang begitu tinggi. Ketika suatu keadaan tak bisa sesuai dengan apa yang kalian inginkan, maka kalian merasa tak akan memiliki rasa bahagia. 5. Haus Akan Pengakuan Sadar atau tidak, rasa gengsi akan menjadikan kalian sebagai seseorang yang haus akan pengakuan. Coba kita lihat aktivitas banyak orang di media sosial yang dimana pada awalnya media sosial digunakan untuk mempermudah komunikasi serta saling berbagi. Namun, saat ini keberadaan dari media sosial seakan menjadi suatu ajang untuk unjuk diri, sehingga bisa mendapatkan pengakuan sesuai apa yang kita inginkan. Bahkan, tak jarang banyak orang mulai rela mempertahankan gengsi di media sosial hingga melakukan hal yang berada di luar kemampuan mereka. Hal tersebut tidak akan memberikan kebahagian yang baik dan hanya sekadar kebahagian palsu. Adanya kebahagian palsu tersebut bisa memancing rasa iri dan dengki bagi orang lain. Jika sudah begini yang akan merugi bukan diri sendiri melainkan orang lain. Nah, itulah beberapa alasan kenapa memiliki sifat atau rasa gengsi dalam kehidupan bisa sangat merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Ciri Orang yang Lebih Mementingkan Rasa Gengsi Gengsi dapat diartikan sebagai harga diri atau sebuah martabat dari seseorang individu. Oleh karena itu, kita juga butuh yang namanya gengsi, sebab tanpa ada gengsi, maka seseorang dapat merasa rendah diri hingga menjadikan orang lain turut memandang rendah diri kita. Meski begitu, ketika kita terlalu mementingkan gengsi, hal tersebut bukannya memberikan dampak positif malah dapat berakibat negatif. Misalnya mendapatkan kesan sebagai sosok individu yang sombong sehingga dijauhi oleh orang lain. Namun, terkadang mereka yang selalu memiliki rasa gengsi yang tinggi tak menyadari akan hal tersebut. Nah, untuk mempermudah kalian dalam mengetahui ciri orang yang lebih banyak mementingkan rasa gengsi, berikut adalah penjelasan selengkapnya. 1. Tidak Peduli dengan Orang yang Lebih Muda Mereka yang memiliki rasa gengsi terlalu tinggi biasanya tidak akan memberikan rasa respek kepada orang yang lebih muda apalagi untuk anak kecil. Hal tersebut tak lain karena ia selalu berfikir jika dirinyalah yang seharusnya dihormati bukan malah sebaliknya. Oleh karena itu, ketika dirinya mendapatkan saran dari yang jauh lebih mudah, biasanya ia tak akan menerimanya. Bahkan, hal tersebut bisa terjadi ketika dirinya sadar jika saran tersebut memang lebih bagus daripada apa yang ia pikirkan. Padahal, tidak semua yang memiliki usia muda memiliki kondisi kurang pengalaman atau kurang bijak. Terkadang, mereka memiliki sudut pandang pemikiran yang jauh lebih bijak daripada kita yang memiliki usia lebih dewasa. Dalam hal ini, saling menghormati merupakan kunci untuk bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain. 2. Tidak Memiliki Hormat Kepada Mereka yang Berkedudukan Rendah Meskipun orang yang memiliki gengsi tinggi tak keberatan untuk menjalin kerjasama dengan mereka yang berkedudukan lebih rendah dengannya, tetapi hall tersebut belum tentu menjadikan mereka bisa memberikan rasa hormat kepada rekan tersebut. Memberi rasa hormat kepada orang lain berarti menganggap orang lain memiliki kedudukan yang sama dengan diri kita. Hal ini begitu wajar karena kita sebagai manusia memiliki kedudukan sama dimata Tuhan. Oleh karena itu, perbedaan kedudukan dalam dunia karir atau ekonomi bukan berarti menjadi penghalang untuk berteman. 3. Memiliki Keinginan Tampil Sempurna Hingga Enggan Berbuat Baik Memperhatikan penampilan memang bukan hal yang salah atau bahkan memang harus diperhatikan. Namun apakah kalian akan terus berusaha untuk selalu berpenampilan sempurna di mata orang lain hingga enggan untuk bisa berbuat baik? Jika iya, itu tandanya jika rasa gengsi dalam diri kalian masih terlalu besar. Pasalnya, dalam perjalanan hidup akan ada suatu kondisi yang mengharuskan kita tampil tak sempurna atau bahkan dalam kondisi buruk rupa. Namun, jika hal tersebut diperlukan demi perbuatan baik, seharusnya tak ada masalah. Misalnya adalah ketika kalian harus rela kotor ketika akan menyelamatkan seekor anak kucing dalam kondisi terjebak di selokan. Apakah jika memang kondisinya seperti itu, kalian masih tetap enggan untuk menyelamatkan anak kucing tersebut karena tak ingin dibilang jelek? Coba tanyakan kepada diri sendiri. 4. Selalu Anti Terlihat Gagal Mereka yang terlalu gengsi, biasanya akan selalu berusaha untuk menyembunyikan kegagalannya di depan umum. Bahkan, tak jarang dirinya akan menutupi kegagalan dengan berbagai macam pencitraan seolah ia telah mendapatkan keberhasilan. Padahal sebenarnya dirinya terlalu gengsi untuk mengakui jika dirinya telah gagal. Dalam hal ini, bukan berarti kalian harus selalu menyebarluaskan soal kegagalan di depan orang lain. Namun, kalian juga harus tahu jika kegagalan merupakan bagian dari hidup. Oleh karena itu, ketika orang lain mengetahui jika dalam perjalan hidupmu ada sebuah kegagalan, tentunya hal tersebut bukanlah masalah besar. Asalkan dengan catatan jika kalian juga sudah mampu menyikapi setiap kegagalan dengan benar, 5. Enggan Mengakui Adanya Kesalahan Mereka yang memiliki gengsi cukup tinggi biasanya tak mau mengakui kesalahan bahkan disertai dengan tidak mau mengungkapkan rasa maaf. Adanya sikap tersebut menjadi salah satu pemicu terjadinya penyebab kehancuran suatu hubungan. Baik itu, hubungan dalam pertemanan, asmara maupun dalam keluarga. Oleh karena itu, salah satu cara untuk memperbaiki hubungan adalah dengan mengakui adanya kesalahan seta menyingkirkan rasa gengsi dalam diri. Itulah beberapa ciri orang yang memiliki sifat gengsi tinggi dalam diri mereka. Jadi, adakah ciri-ciri di atas dalam diri kamu? Tips Mudah Mengatasi Gengsi yang Berlebihan Rasa gengsi jika dalam takaran yang tepat bisa memberikan banyak manfaat pada diri kita. Selain bisa meningkatkan kepercayaan diri, gengsi juga bisa membangun kekuatan serta identitas tertentu dalam diri pribadi. Akan tetapi, beberapa orang kerap kali memiliki rasa gengsi dengan takaran yang berlebihan. Dimana gengsi yang berlebihan terbentuk hanya untuk melindungi kelemahan serta kekurangan diri sendiri. Tak jarang ada orang yang memiliki rasa gengsi yang begitu tinggi sampai rela berbohong seakan-akan dirinya memiliki sesuatu. Padahal dalam kondisinya nyata hal tersebut memang tak ada. Hal tersebut dilakukan semata-mata agar dirinya selalu bisa dilihat lebih baik dari orang lain. Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka gengsi yang terlalu tinggi akan bisa memberikan kerugian besar pada diri sendiri. Nah, untuk bisa menghindari rasa gengsi yang berlebihan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kalian terapkan. 1. Tetap Menjadi Diri Sendiri Salah satu ciri orang dengan gengsi tinggi adalah tak ragu untuk melakukan kebohongan untuk dirinya sendiri. Misalnya berbohong tentang harga, status hingga prestasi yang dimilikinya. Rasa gengsi akan menjadikan kalian akan selalu ingin berada di posisi yang lebih dibanding orang lain. Selain itu, rasa gengsi juga akan menjadikan seseorang menjadi lupa akan cara bersyukur kepada Tuhan. Tak jarang pula mereka kerap memaksakan dirinya untuk mengikuti atau meniru orang lain yang padahal belum tentu orang tersebut memiliki pemikiran yang sama dengan dirinya. Hal tersebut tak lain dilakukan agar dirinya terlihat lebih atau hanya sekedar untuk menutupi setiap kekurangan yang ia punya. Nah, salah satu cara untuk bisa mengatasi rasa gengsi yang terlalu tinggi adalah tetap menjadi diri sendiri. Ketika menjadi diri sendiri serta selalu bersyukur terhadap apa yang dimiliki akan bisa memberikan dampak positif di kehidupan, khususnya untuk kesehatan mental pribadi. 2. Berhenti Membandingkan Diri Dengan Orang Lain Adanya rasa gengsi dapat membuat seseorang menjadi memiliki rasa tak cukup serta selalu melihat apa yang dimiliki oleh orang lain. Misalnya adalah ketika kalian selalu membandingkan prestasi dan pencapaian yang dimiliki pribadi dengan milik orang lain. Hal tersebut akan menjadikan diri kalian memiliki rasa tak pernah puas. Padahal harga diri setiap individu yang ada di dunia ini memiliki sifat subjektif dan juga tak bisa dibandingkan satu sama lain. Meski sepele tetapi orang kerap melupakan hal tersebut dengan rasa gengsi yang terlalu berlebihan. Jika seperti ini, maka cara terbaik untuk mengatasi rasa gengsi yang berlebihan adalah dengan selalu berucap syukur dan juga tak membandingkan apa yang telah dimiliki pribadi dan apa yang telah dimiliki orang lain. 3. Hindari Sikap Keras Kepala Cara berikutnya untuk bisa mengatasi rasa gengsi yang berlebihan adalah dengan menghindari sifat keras kepala. Orang yang memiliki sifat keras kepala kerap kali meyakini jika pendapat mereka pribadi selalu paling benar serta tak segan untuk menolak pendapat maupun pandangan dari orang lain. Hal tersebut juga bisa menjadikan seseorang jadi sulit dalam menerima kritik. Sedangkan cara untuk bisa menghindari sifat tersebut adalah belajar untuk memahami serta mendengarkan orang lain. Selain itu berpikiran terbuka juga salah satu caranya. 4. Tak Ragu Mengucapkan Terimakasih dan Maaf Beberapa orang yang memiliki gengsi berlebihan akan memandang jika mengucapkan kata maaf adalah suatu kelemahan. Padahal dengan mengucapkan kata maaf bisa mengajarkan untuk menjadi individu rendah hati. Oleh karena itu, ketika kalian memiliki salah, jangan ragu untuk mengucapkan kata maaf secara tulus dan tak mengulangi kesalahan tersebut di lain waktu. Hal tersebut juga berlaku ketika kalian mendapatkan bantuan dari orang lain untuk selalu mengucapkan terima kasih. Mengucapkan kata terimakasih atas apa yang telah diberikan oleh orang lain kepada kalian adalah salah satu bentuk dari menghargai mereka. Nah, itulah ulasan mengenai tentang rasa gengsi. Akan lebih baik, jika kita sebagai manusia memiliki rasa gengsi sesuai takaran tanpa ada yang berlebihan. Sebab sesuatu yang berlebihan memang tak baik. Semoga semua pembahasan di atas bisa membuat Grameds mengatasi rasa gengsi yang ada di dalam diri. Jika kamu ingin mencari buku-buku tentang menjadi pribadi yang baik, maka bisa mendapatkannya di Untuk mendukung Grameds dalam menambah wawasan, Gramedia selalu menyediakan buku-buku berkualitas dan original agar Grameds memiliki informasi LebihDenganMembaca. Penulis Hendrik Nuryanto BACA JUGA Jemawa dan Cara Menghindarinya Ketahui 15 Ciri-Ciri Orang Rendah Hati, Kamu Salah Satunya? Sifat Childish Pengertian, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya Apa Itu Toxic People dan Cara Mengatasinya Toxic Friendship Ciri, Dampak & Cara Mengatasi Toxic Friendship ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Secaraumum, perbedaan tersebut terkait dengan waktu bekerja, Baca Juga: 5 Alasan Kamu Gak Perlu Malu Jadi Full Time Mom Setelah Nikah. 4. Kehidupan sosial full time vs freelance

- Kita sering mendengar istilah "percaya diri" yang disamakan artinya dengan "tidak tahu malu". Kedua hal tersebut memang sangat sulit dicari perbedaannya. Jika digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seolah sikap yang ditunjukkan atas dasar keduanya, hampir sama bahkan sama persis. Bahkan ada juga yang berpendapat, untuk membangun rasa percaya diri harus menghilangkan rasa malu. Untuk bisa percaya diri harus tidak tahu malu. Dengan kata lain, istilah "percaya diri" itu bisa disamakan artinya dengan "tidak tahu malu" tapi bisa juga dibedakan artinya. Semua itu tergantung dari keadaan ketika menggunakannya. Tapi memiliki pendapat lain tentang hal ini. Madjongke berpendapat rasa percaya diri itu hanya untuk hal yang positif dan sewajarnya. Percaya diri adalah kondisi mental diri yang mampu memberikan kepercayaan terhadap diri sendiri untuk melakukan sesuatu atau menerima sesuatu. Dan juga dalam mengakui suatu hal POSITIF yang sepertinya ditujukan untuk dirinya dimana hal itu memang diyakini wajar jika ditujukan pada Dirinya. Orang percaya diri selalu berpikir optimis serta positif. Untuk masalah pengetahuan, Orang percaya diri mau mengakui jika tidak tahu tapi tetap berusaha mencari tahu. Jadi tidak ada rasa malu untuk mencari tahu jika memang tidak tahu. Selain itu, Orang percaya diri memiliki keyakinan bahwa kemampuannya bisa melebihi Orang lain. Merasa bisa untuk meningkatkan kemampuan dan tentu saja mau untuk terus mencari tahu atau belajar. Sementara Orang tidak tahu malu, tentunya berhubungan dengan hal negatif. Misalnya saja secara terbuka melakukan perbuatan negatif secara terang-terangan. Tidak tahu malu adalah kondisi mental yang membuat Seseorang tidak merasa perlu untuk menyembunyikan hal buruk dalam dirinya. Ini berhubungan dengan hal negatif. Dan biasanya Orang tidak tahu malu tidak terlalu peduli dengan dampak dari apa yang dilakukan. Buruknya, Orang tidak tahu malu sering melakukan pembiaran atas keburukan yang ada meskipun itu memberi dampak buruk juga bagi Orang lain, setidaknya menimbulkan rasa tidak nyaman bagi Orang lain. Rasa tidak tahu malu, terkesan menunjukkan rasa percaya diri terlalu tinggi terhadap hal buruk. Menunjukkan kesan apa adanya dan tidak ada upaya untuk melakukan perubahan positif. Untuk memudahkan dalam membedakan percaya diri dengan tidak tahu malu, memiliki contoh. Pertama tentang percaya diri, Seseorang yang diberi tugas merasa yakin dan berusaha menyelesaikan tugas itu sebaik dan secepat mungkin. Contoh kedua, berani menanyakan alamat tanpa ragu pada Orang lain yang belum dikenal. Contoh ketiga berusaha tampil didepan umum dengan sebaik mungkin atau setidaknya sewajarnya saja. Contoh untuk Orang tidak tahu malu, Orang yang dengan bangga bercerita pada Orang lain bahwa Dirinya sudah melakukan tindakan buruk. Contoh kedua, tidak merasa ragu untuk melakukan hal yang bodoh dan seharusnya membuatnya malu didepan umum. Contoh ketiga, merugikan Orang lain secara terang-terangan dan tidak ada sikap menyesal atau merasa bersalah. Dari itu, arti percaya diri dengan tidak tahu malu untuk kehidupan sehari-hari, memiliki perbedaan jelas yang intinya, Percaya diri itu untuk hal yang positif sementara tidak tahu malu adalah untuk hal yang negatif. Perbedaan percaya diri dengan tidak tahu malu untuk kehidupan sehari-hari, seperti apa menurut Kamu?.

a8t3V.
  • tqrj7siwjf.pages.dev/170
  • tqrj7siwjf.pages.dev/55
  • tqrj7siwjf.pages.dev/182
  • tqrj7siwjf.pages.dev/316
  • tqrj7siwjf.pages.dev/357
  • tqrj7siwjf.pages.dev/351
  • tqrj7siwjf.pages.dev/115
  • tqrj7siwjf.pages.dev/334
  • tqrj7siwjf.pages.dev/52
  • perbedaan gengsi dan malu