The1564 embassy to Constantinople was sent by Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahhar. In his message to the Ottoman Porte, the Sultan of Aceh referred to the Ottoman ruler as Khalifah of Islam.. After the death of Suleiman the Magnificent in 1566, his son Selim II ordered that ships be sent to Aceh. A number of soldiers, gunsmiths, and engineers were sent in an Ottoman fleet, together with
Laporan Reporter Reza Deni JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menerima audiensi dari Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi masyarakat yang masyur dikenal sebagai organisasi para habib di Indonesia. Hadir dalam pertemuan tersebut para perwakilan dari Rabithah Alawiyah, di antaranya Habib Muhammad bin Idrus AlHamid, Habib Nabiel, Habib Abdullah bin Al Alhaddad, dan Ustazah Aisyah Assegaf. Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi mengatakan, kunjungan Rabithah Alawiyah untuk memberikan laporan atas hasil kepengurusan baru usai Muktamar pada Desember 2021 lalu. "Jadi mereka bertemu dengan Wapres dan melaporkan program-program yang akan dilaksanakan terutama yang berkaitan dengan masalah penguatan umat, penguatan umat itu terkait dengan masalah ekonomi dan kemudian Wapres juga diminta memberikan arahan dan Wapres juga memberikan arahan yang sangat menekankan tentang pentingnya bagaimana agar organisasi-organisasi Islam itu memang harus memperkuat ekonomi umat," kata Masduki dalam pesan yang diterima, Rabu 16/2/2022. Wapres, dikatakan Masduki, juga menjelaskan soal keunggulan-keunggulan umat Islam di Indonesia ini sudah baik. "Sebagai penggerak dari Islam moderat atau islam wasathiyah, tetapi salah satu titik lemahnya adalah bagaimana ekonominya yang belum begitu baik," kata Masduki. Oleh karena itu, Wapres memberikan arahan dan terjadilah dialog di sana. "Ada cerita yang hangat bagaimana wakil presiden misalnya, bercerita bahwa dulu pernah mengaji kepada Habib Ali Bungur begitu kan dan Habib Ali Kwitang," kata dia. "Kemudian juga tadi ada penyerahan kitab karya dari Habib Zein bin Smith karena beliau berhalangan hadir karena kurang sehat, tadi menyerahkan satu buku yang berisi tentang 99 ulama pendakwah Indonesia," pungkas Masduki. 73 Tokoh Berpengaruh 2017. Memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-72, Majalah Men's Obsession yang konsisten menampilkan profil tokoh-tokoh berprestasi dan inspiratif, kembali menghadirkan edisi "72 Tokoh Berpengaruh Indonesia 2017". Sudah sejak beberapa bulan sebelumnya kami menyusun daftar tokoh-tokoh nasional yang rof. Dr. Said Aqil Siradj is an Indonesian Islamic scholar and the current chairman of the executive council of Nahdlatul Ulama NU, the largest Islamic organization in the world. Siradj guides millions through his work with the NU. The Nahdlatul Ulama boasts an expansive network that covers 30 regions with 339 branches, 12 special branches, 2,630 representative councils and 37,125 sub-branch representative councils across Indonesia. The Nahdlatul Ulama has made substantial charitable contributions to Indonesian society in the fields of educational development, healthcare and poverty alleviation. Siradj, like his predecessors, propagates the Nahdlatul Ulama as an organization that is geared toward establishing a secular nation-state based on a body of modern and moderate Muslims—with agenda items such as anti-corruption laws and social reform measures that are deeply rooted in Islamic principles. The most recent publication of the 500 Most Influential Muslims by the Royal Islamic Strategic Studies Centre in Jordan ranked him as the 20th most influential Muslim person in the world. In addition to his leadership within Nahdlatul Ulama, Prof. Dr. Siradj also founded the Said Aqil Centre, an organization in Egypt which focuses on developing Islamic discourse in the Middle East. Prior to his role as Nahdlatul Ulama chairman, Prof. Dr. Siradj served on Indonesia’s National Commission for Human Rights. Only a few weeks into his position as chairman of the country’s largest Muslim political party, and after violent clashes erupted in different churches across the country, Siradj made strong statements condemning the discrimination against Christian minority groups in Indonesia. Prof. Dr. Siradj has an extensive academic background in the Islamic sciences, and regards education as a tool for development. He founded the Said Aqil Centre in Egypt, a study center that focuses on developing Islamic discourse, particularly in the Arab World. Kapolrijuga bersilaturahmi dengan Ketum PBNU K.H. Said Aqil Siradj, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, Ketua Umum Rabithah Alawiyah Habib Zen Umar Smith dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Miftachul Akhyar. Pesan yang sama juga disampaikan oleh Kapolri. Polri, ulama dan habaib perlu bersinergi untuk menjaga situasi - Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj ditunjuk oleh Menteri BUMN, Erick Thohir untuk menjadi Komisaris Utama PT Kereta Api Indonesia KAI. Profil Said Aqil Siradj dan alasan dirinya diberikan jabatan di luar bidang keagamaan menarik untuk diketahui. Selain Said Aqil, Erick Thohir juga mengangkat empat nama baru, yaitu Diah Natalisa dan Chairul Anwar sebagai Komisaris, serta Rochadi dan Riza Primadi sebagai Komisaris Independen. Penunjukkan Said Aqil sebagai Komisaris Utama PT KAI ini telah disampaikan oleh Riza Permadi. Langsung saja, tak perlu berlama-lama simak profil Said Aqil Siradj selengkapnya di bawah ini. Latar Belakang dan Pendidikan Said Aqil Baca Juga Mantan Ketum PBNU Minta Jokowi Tarik Larangan Buka Puasa Bersama; Saya Mohon Dicabut Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, lahir di Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia, pada tanggal 3 Juli 1953. Orang tua Said Aqil Siradj adalah KH. Aqiel Sirodj dan Hj. Afifah. Pendidikan Said Aqil banyak dihabiskan di pondok pesantren. Kemudian setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Said melanjutkan pendidikan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Kemudian selepas dari sana, Said Aqil hijrah ke Yogyakarta. Ia menimba ilmu di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama tiga tahun pada 1972-1975. Setelah itu, dirinya melanjutkan kuliah di Arab Saudi. Said Aqil mendapatkan gelar sarjana dari Universitas King Abdul Azis, Jedddah Jurusan Ushuluddin dan dakwah pada 1980-1982. Kemudian, Said Aqil melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada tahun 1982-1987. Masih di jurusan dan universitas yang sama, Said Aqil meraih gelar doktoral pada 1987-1994. Baca Juga Singgung Perintah Alquran, Mantan Ketum PBNU Tolak Timnas Israel Bertanding di Indonesia Karier Said Aqil sebagai Ketua Umum PBNUSaidAqil Siradj sempat berkelakar dengan khas NU-nya dengan menyebut bahwa Pak Listyo adalah NU cabang Nasrani. Mendengar celetukan itu, semua tertawa, lanjut Rudy. "Pak Listyo yang saya yakin, merasa sangat di-wong-ke. Di PP Muhammadiyah, Pak Listyo tampak berpeci hitam layaknya Pak Haji. Pimpinan Rabithah Alawiyah, Habib Zen Umar bin Smith.00000126 Kita ingin supaya Iduladha ini juga tidak menjadi semacam cluster baru yang akan menambah, memperbanyak daripada penularan. Kalau itu terjadi rasanya kita pimpinan-pimpinan umat Islam, pimpinan Ormas itu menjadi ikut bertanggungjawab kalau kita tidak melakukan upaya-upaya yang lebih keras. Malam ini saya mengajak untuk mencoba kita membuat semacam penegasan kembali daripada semua itu Said Aqil Siradj is an Indonesian Islamic scholar and former chairman of the executive council of Nahdlatul Ulama, the largest Islamic organization in the world. The most recent publication of The 500 Most Influential Muslims by the Royal Islamic Strategic Studies Centre in Jordan ranked him as the 20th most influential Muslim person in the world.[1] Siradj has consistently spoken out in opposition to the November 2016 Jakarta protests. Siradj cited a fatwa that prohibited praying in the street as the protesters had planned since it disturbed the peace,[2][3][4] though his position was immediately opposed by Indonesian Ulema Council, an organization specifically of religious leaders which includes Nadhlatul Ulama leaders.[5] Siradj event cited the positions of the Maliki and Shafi'i schools of thought within Sunni Islam that prohibit praying the congregational prayers in the middle of a street.[6] In addition to his leadership within Nahdlatul Ulama, Siradj also founded the Said Aqil Centre, an organization in Egypt which focuses on developing Islamic discourse in the Middle East,[1] and since 2021 has become the chairman of the board of commissioners of Kereta Api Indonesia.[7] Demikianantara lain kutipan wawancara NU dengan Prof DR KH Said Aqil Siradj, salah seorang kandidat ketua umum PBNU. Berikut ini adalah wawancara singkat NU Online dengan Kang Said, panggilan akrab Said Aqil Siradj, tentang pesantren dan beberapa agenda yang dicanangkannya jika terpilih sebagai ketua umum PBNU periode mendatang. Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU Said Aqil Siradj diangkat sebagai Komisaris Utama merangkap sebagai Independen PT Kereta Api Indonesia PT KAI. Berikut biodata dan biografi Said Aqil Siradj. Said Aqil Siradj adalah seorang intelektual muslim Indonesia yang tumbuh dan besar di lingkungan pesantren. Ia lahir di Cirebon, 3 Juli 1953. Selain sebagai seorang kiai, Said Aqil juga seorang doktor lulusan Universitas Ummu al-Qura, Mekkah. Ia membentuk Said Aqil Centre di Mesir yang berfokus pada studi Islam, terutama Dunia Arab. Dilansir dari pemberitaan Kompas, 23 Agustus 2009, setelah lulus dari Madrasah Tarbiyatul Mubtadi'ien, Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Saiq melanjutkan ke Pesantren Hidayatul Mubtadi'en, Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Selepas dari sini, Saiq hijrah ke Yogyakarta dan menimba ilmu di Pesantren Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama tiga tahun pada 1972-1975. Saiq mendapatkan gelar sarjana dari Universitas King Abdul Azis, Jedddah Jurusan Ushuluddin dan dakwah pada 1980-1982. Baca juga Biodata Profil Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat, Disebut-sebut Calon Ketum Demokrat Pengganti AHY Kemudian, dia melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada 1982-1987. Masih di jurusan dan universitas yang sama, Saiq meraih gelar doktoral pada 1987-1994. Sepak terjang karir bapak empat anak ini dimulai setelah kembali ke Tanah Air pada 1994, kemudian bergabung kepengurusan PBNU di bawah Ketua Umum KH Abdurrahman Wahid dengan posisi sebagai wakil katib 'aam. Jadi Dosen Setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden pada tahun 1999, Saiq menjadi anggota MPR Fraksi Utusan Golongan dari NU hingga 2004, menggantikan posisi Gus Dur. Selain itu, Saiq juga menjadi dosen Pascasarjana di UIN Jakarta, dosen pascasarjana di Unisma Malang dan dosen pascasarjana kajian timur tengah Universitas Indonesia Jakarta. Sejumlah buku bertemakan Islam juga menjadi bukti karya Saiq, seperti Ahlussunnah wal Jama'ah Lintas Sejarah pada 1997, Islam Kebangsaan Fikh Demokratik Kaum Santri pada 1999, Kyai Menggugat pada 1999, Ma'rifatullaH Pandangan Agama-agama, Tradisi, dan Filsafat pada 2003, dan Tasawuf sebagai Kritik Sosial pada 2006 lalu. Baca juga Artidjo Alkostar Wafat, Mantan Hakim Agung Ditakuti Koruptor, Ini Biografi dan Biodatanya 1908/2008 Purworejo, CyberNews. Sedikitnya 25.000 orang memadati komplek Pondok Pesantren An Nawawi Berjan, Gebang, Purworejo, Selasa. Mereka yang berasal dari wali santri, alumni, dan jamaah tariqah ini datang untuk menghadiri laucing buku biografi almarhum KH Nawawi. KH Nawawi merupakan salah satu tokoh penting di balik berdirinya Jam'iyyah Thariqah Mu'tabarah yang juga pendiri pesantren hvES.